Senin, 23 Februari 2009

Alergi makanan

Definisi Alergi Makanan

Alergi makanan terjadi apabila makanan atau komponen dari makanan itu akan mengaktivasi sistem imun tubuh seperti yang telah dijelaskan di atas.

Penderita Alergi

Alergi makanan dapat terjadi pada orang dewasa dewasa, maupun pada anak-anak. Seorang anak dengan riwayat keluarga alergi (atopi) mempunyai risiko lebih besar untuk mengalami alergi makanan. Jika salah satu dari orangtuanya mempunyai atopi, anak ini mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk mengalami alergi makanan. Risiko menjadi 4-6 kali lebih besar apabila kedua orangtua mempunyai atopi.

Makanan penyebab alergi

Bahan makanan yang menjadi pencetus timbulny alergi pada seseorang adalah makanan yang mengandung protein. Jenis bahan makanan yang sering menjadi penyebab alergi khususnya pada anak adalah susu sapi, telur, kedelai, gandum, kacang tanah serta hidangan laut (ikan, udang serta kerang). Alergi terhadap makanan ini akan menghilang dengan seiringnya bertambah bayi, yaitu setelah usia 3 tahun, tetapi seringkali alergi terhadap ikan, kerang dan kacang-kacangan menetap hingga dewasa.

Identifikasi Alergi

Seorang ank dapat teridentifikasi alersi yaitu berdasarkan anamnesis atau riwayat timbulnya gejala, riwayat makanan serta riwayat alergi pada keluarga. Berdasarkan hasil laporan diinstitusi saya bekerja seorang bayi dapat dinyatakan alergi terhadap makanan adalah teridentifikasi dengan manifestasi gejala seperti timbulnya bintik merah disekitar mulut bayi setelah diberi asi. selain itu munculnya gangguan dipencernaan bayi seperti diare.

Upaya pemberian nutrisi terhadap anak yang alergi

Langkah pertama adalah

Pada ibu dari bayi risiko tinggi yang menyusui bayinya dianjurkan untuk menghindari kacang-kacangan, telur, susu sapi, ikan dan hidangan laut lainnya.

Bagi anak yang sudah terdiagnosa alergi adalah menghindari makanan penyebab alergi tersebut.

ASI merupakan sumber nutrisi dan imunologis yang ideal bagi bayi oleh karena itu AAP dan European Society for Pediatric Gastroenterology, Hepatology and Nutrition (ESPGHAN) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. Pemberian ASI eksklusif terbukti mengurangi risiko terjadinya alergi.

Pemberian makanan padat sebelum usia 4 bulan sering dihubungkan dengan meningkatnya risiko terjadinya alergi.Jenis makanan yang sebaiknya diperkenalkan pertama kali adalah sereal (bubur) yang terbuat dari tepung beras. Bila akan dibuat bubur susu maka susu yang diberikan merupakan susu yang biasa dipergunakannya, artinya dapat dicampur dengan ASI
Tahap selanjutnya bayi dapat diberikan buah (apel, pir, pisang), sayuran kuning (wortel, kentang) serta sayuran hijau (bayam) dan daging (sapi, ayam, ikan) yang dicampur dengan beras, jagung serta gandum sebagai nasi tim, sesuai dengan perkembangan anak.

Tahapan selanjutnya adalah bayi Dianjurkan tidak terburu-buru untuk diperkenalkan jenis makanan. Usahakan memperkenalkan 1 jenis makanan tiap 3 atau 4 hari agar dapat dilakukan penilaian terhadap toleransi dan reaksi alergi bila terjadi.


Terakhir sebagai upaya pencegahan terhadap alergi makanan, dianjurkan untuk pemberian susu sapi dilakukan setelah usia 12 bulan, telur setelah usia 24 bulan, kacang-kacangan dan ikan setelah usia 36 bulan.


semoga dapat bermanfaat.

riniandini







Tidak ada komentar:

Posting Komentar